Kamis, 27 September 2012

Berlomba-lomba dalam Kebaikan


Di dalam Al-Qur’an, baik atau kebaikan menggunakan kata ‘ihsan’, ‘birr’, dan ‘ishlah’. Kata ‘ihsan’ (‘ahsan’ dan ‘muhsin) bisa dilihat pada firman Allah:
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.” (QS 4: 125)

Bila dikaitkan dengan definisi ‘ihsan’ dalam hadits kedatangan Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, maka ihsan adalah perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang karena merasakan kehadiran Allah dalam dirinya atau dia merasa diawasi oleh Allah SWT yang membuatnya tidak berani menyimpang dari segala ketentuan-Nya.
Sedangkan kata baik dalam arti ‘birr’ bisa dilihat pada firman Allah:
“Bukanlah sekedar menghadapkan wajahmu ke timur maupun ke barat yang disebut suatu kebaikan, tetapi sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab dan nabi-nabi serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS 2: 177).

Bila kita kaji ayat-ayat tentang kata ‘al birr’, termasuk ayat di atas, maka akan didapat kesimpulan bahwa kebaikan itu – menurut Mahmud Syaltut dalam tafsirnya – dibagi menjadi tiga, yakni ‘birr’ dalam aqidah, ‘birr dalam amal dan ‘birr’ dalam akhlak.
Adapun kata baik dengan menggunakan kata ‘ishlah’ terdapat dalam banyak ayat, misalnya pada firman Allah:
“Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: mengurus urusan mereka secara patut adalah baik.” (QS 2: 220)

Istilah ‘ishlah’ (berlaku baik) digunakan dalam kaitan hubungan antara sesama manusia. Dalam Ensiklopedia Hukum Islam, jilid 3 hal 740 dinyatakan, “Ishlah merupakan kewajiban umat Islam, baik secara personal maupun sosial. Penekanan ishlah ini lebih terfokus pada hubungan antara sesama umat manusia dalam rangka pemenuhan kewajiban kepada Allah SWT.”
Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun, kemuliaan manusia ternyata tidak terletak pada keindahan fisiknya. Kalau manusia dianggap mulia dengan sebab badannya yang besar, tentu akan lebih mulia binatang ternak seperti sapi, kerbau, unta, gajah dan sebagainya yang memiliki berat badan jauh lebih berat. Karenanya bila manusia hanya mengandalkan kehebatan dan keagungan dirinya pada berat badan, maka dia bisa lebih rendah kedudukannya daripada binatang ternak yang kemuliaannya terletak pada berat badannya. Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS 7: 179).

Oleh karena itu, kemuliaan manusia bisa kita pahami dari iman dan amal shaleh atau kebaikannya dalam bersikap dan bertingkah laku, di manapun dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Itu sebabnya, semakin banyak perbuatan baik yang dilakukannya, maka akan semakin mulia harkat dan martabatnya di hadapan Allah SWT. Di sinilah letak pentingnya bagi kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan sebagaimana firman Allah:
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS 2: 148).

Jalan Menuju Amal Baik
Meskipun kebaikan kita sadari sebagai sesuatu yang harus kita laksanakan, ternyata hanya sedikit orang yang antusias untuk melakukan kebaikan itu. Karena itu, ada beberapa hal yang bisa dijadikan resep bagi seseorang agar bersemangat melakukan kebaikan.
Niat Yang Ikhlas
Niat yang ikhlas merupakan faktor penting dalam setiap amal. Karena di dalam Islam, niat yang ikhlas merupakan rukun amal yang pertama dan terpenting. Niat yang ikhlas karena Allah dalam melakukan kebaikan akan membuat seseorang memiliki perasaan yang ringan dalam mengerjakan amal-amal yang berat sekalipun, apalagi bila amal kebaikan itu tergolong amal yang ringan. Sedangkan tanpa keikhlasan, jangankan amal yang berat, amal yang ringan pun akan terasa berat. Di samping itu, keikhlasan akan membuat seseorang berkesinambungan (‘istimrar’) dalam melakukan amal kebaikan. Orang yang ikhlas tidak akan bertambah semangat hanya karena dipuji dan tidak akan melemah karena dicela. Adanya pujian atau celaan tidak akan mempengaruhi semangatnya dalam melakukan kebaikan.
Cinta Kebaikan Dan Orang Baik.
Seseorang akan antusias melaksanakan kebaikan manakala pada dirinya terdapat rasa cinta pada kebaikan. Karena mana mungkin seseorang melakukan suatu kebaikan apabila dia sendiri tidak suka pada kebaikan itu. Oleh karena itu, rasa cinta pada kebaikan harus kita tanamkan ke dalam jiwa kita masing-masing sehingga kita menjadikan setiap bentuk kebaikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Sehingga kebaikan akan selalu menyertai kehidupan ini.
Di samping cinta kepada kebaikan, agar kita suka melakukan kebaikan, harus tertanam juga di dalam jiwa kita rasa cinta kepada siapa saja yang berbuat baik. Hal ini akan membuat kita ingin selalu meneladani dan mengikuti segala bentuk kebaikan, siapa pun yang melakukannya. Allah SWT telah menyebutkan kecintaan-Nya kepada siapa saja yang berbuat baik, karenanya kita pun harus mencintai mereka yang berbuat baik, Allah berfirman:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (QS 2: 195).

Merasa Beruntung Bila Melakukan
Berbuat baik merupakan sesuatu yang sangat mulia dan seseorang akan bersemangat melakukan kebaikan apabila dengan kebaikan itu dia merasa yakin memperoleh keberuntungan, baik di dunia maupun di akhirat. Ada banyak keuntungan yang akan diperoleh manusia bila ia berbuat baik.
Pertama, selalu disertai oleh Allah SWT, lihat QS 16: 128. 
Kedua, menambah kenikmatan untuknya, lihat QS 2: 58, 7: 161, 33: 29.
Ketiga, dicintai Allah, lihat QS 7: 161, 5: 13, 2: 236, 3: 134, 3: 148, 5: 96. 
Keempat, memperoleh rahmat Allah, lihat QS 7: 56.
Kelima, memperoleh pahala yang tidak disia-siakan Allah SWT, lihat QS 9: 120, 11: 115, 12: 56.
Keenam, dimasukkan ke dalam surga, lihat QS 5: 85, 39: 34, 6: 84, 12: 22, 28: 14, 37: 80.
Merasa Rugi Bila Meninggalkan
Apabila seseorang merasa beruntung dengan kebaikan yang dilakukannya karena sejumlah keutamaan yang disebutkan dalam Al-Qur’an, maka bila seseorang tidak berbuat baik dia akan merasa sangat rugi, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Bagi seorang mukmin, bagaimana mungkin dia tidak merasa rugi bila tidak melakukan kebaikan, karena kehidupan ini memang harus dijalani untuk mengabdi kepada Allah SWT yang merupakan puncak dari segala bentuk kebaikan yang harus dijalani.
Manakala di dunia ini seseorang sudah merasa rugi, maka di akhirat pun dia akan merasa rugi, karena apa yang dilakukan seseorang dalam kehidupannya di dunia akan sangat berpengaruh pada kehidupannya di akhirat, karena kehidupan akhirat pada hakikatnya adalah hasil dari kehidupan di dunia. Bila seseorang berlaku baik di dunia, dia akan memperoleh keberuntungan di akhirat di samping keberuntungan di dunia, sedangkan bila seseorang tidak melakukan kebaikan di dunia, maka dia akan memperoleh kerugian di dunia dan penyesalan yang sangat dalam di akhirat kelak sebagai akibat dari pengabaian nilai-nilai Islam, Allah SWT berfirman yang artinya, “Barang siapa mencari selain Islam sebagai agamanya, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
Meneladani Generasi Yang Baik
Perbuatan baik dan yang lebih baik lagi akan dilakukan oleh seorang muslim apabila dia mau meneladani orang yang berbuat baik. Hal ini menjadi penting karena dengan demikian dia menyadari bahwa meskipun ia merasa sudah banyak perbuatan baik yang dilakukannya, tetap saja dia merasa masih sedikit dibanding orang lain yang jauh lebih baik dari dirinya. Sehingga akan memicu semangatnya untuk berbuat baik yang lebih banyak lagi. Karena itu, idealnya seorang mukmin bisa menjadi seperti cermin bagi mukmin lainnya sehingga manakala seseorang mengenal dan memperhatikan dirinya secara seksama akan terasa begitu banyak kekurangan, termasuk dalam hal berbuat baik.
Memahami Ilmu Kebaikan
Bagi seorang muslim, setiap amal yang dilakukannya tentu harus didasari pada ilmu, semakin banyak ilmu yang dimiliki, dipahami dan dikuasai, maka insya Allah akan makin banyak amal yang bisa dilakukannya. Sedangkan semakin sedikit pemahaman atau ilmu seseorang, akan semakin sedikit juga amal yang bisa dilakukannya. Apalagi orang yang mempunyai ilmu belum tentu secara otomatis bisa mengamalkannya. Ini berarti, seseorang akan semakin terangsang untuk melakukan kebaikan manakala dia memahami ilmu tentang kebaikan itu.
Kebaikan Yang Diterima
Setiap kebaikan yang dilakukan seseorang tentu harus menghasilkan penilaian yang positif dari Allah SWT. Paling tidak, ada dua kriteria tentang kebaikan yang diterima oleh Allah SWT.
Pertama, ikhlas dalam beramal, yakni melakukan suatu amal dengan niat semata-mata karena Allah SWT, atau tidak riya dalam arti mengharap pujian dari selain Allah SWT. Karena itu, dalam hadits yang terkenal, Rasulullah Saw bersabda yang artinya, “Sesungguhnya amal itu sangat tergantung pada niatnya.”
Kedua, melakukan kebaikan itu secara benar, karena meskipun niat seseorang sudah baik, bila ia melakukan amal dengan cara yang tidak benar, maka hal itu tetap tidak bisa diterima oleh Allah SWT. Sebab hal itu termasuk bagian dari mencari selain Islam sebagai agama, yang jelas-jelas akan ditolak Allah SWT sebagaimana yang sudah disebutkan pada QS 3: 85 di atas.
Akhirnya, menjadi jelas bagi kita bahwa hidup ini harus kita jalani semata-mata untuk mengabdi kepada Allah SWT (QS 51: 56) yang salah satunya terwujud dalam bentuk melakukan kebaikan. Dan masing-masing orang harus berusaha melakukan kebaikan sebanyak mungkin sebagai perwujudan kehidupan yang baik di dunia dan ini pula yang akan menjadi bekal bagi manusia dalam menjalani kehidupannya di akhirat kelak.

Sejarah DI/TII


Negara Islam Indonesia (disingkat NII; juga dikenal dengan nama Darul Islam atau DI) yang artinya adalah "Rumah Islam" adalah gerakan politik yang diproklamasikan pada 7 Agustus 1949 (ditulis sebagai 12 Syawal 1368 dalam kalender Hijriyah) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Desa Cisampah, Kecamatan Ciawiligar, Kawedanan Cisayong,TasikmalayaJawa Barat.
Gerakan ini bertujuan menjadikan Republik Indonesia yang saat itu baru sajadiproklamasikan kemerdekaannya dan ada pada masa perang dengan tentara Kerajaan Belanda sebagai negara teokrasi dengan agama Islam sebagai dasar negara. Dalam proklamasinya bahwa "Hukum yang berlaku dalam Negara Islam Indonesia adalah Hukum Islam", lebih jelas lagi dalam undang-undangnya dinyatakan bahwa "Negara berdasarkan Islam" dan "Hukum yang tertinggi adalah Al Quran dan Hadits". Proklamasi Negara Islam Indonesia dengan tegas menyatakan kewajiban negara untuk membuat undang-undang yang berlandaskan syari'at Islam, dan penolakan yang keras terhadap ideologi selain Alqur'an dan Hadits Shahih, yang mereka sebut dengan "hukum kafir", sesuai dalam Qur'aan Surah 5. Al-Maidah, ayat 50.
Dalam perkembangannya, DI menyebar hingga di beberapa wilayah, terutama Jawa Barat (berikut dengan daerah yang berbatasan di Jawa Tengah), Sulawesi Selatan dan Aceh. Setelah Kartosoewirjo ditangkap TNI dan dieksekusi pada 1962, gerakan ini menjadi terpecah, namun tetap eksis secara diam-diam meskipun dianggap sebagai organisasi ilegal oleh pemerintah Indonesia.

Apakah Daun Adam Hawa itu?

Banyak orang tidak mengetahui daun adam hawa, inilah sekilas pengertian tentang daun adam dan hawa yang sangat sedikit orang yang mengetahuinya

Memiliki nama latin "Rhoeo discolor"


Klasifikasi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Sub divisi : Monocotyledoneae
Kelas : Bromeliales
Suku : Bromeliaceae
Marga : Rhoeo

Deskripsi

Habitat : Semak, tinggi 40-60 cm.
Batang : Kasar, pendek, arah tumbuh tegak lurus (erectus), warna coklat,
Sifat batang basah (herbaceus), berdasarkan panjang umurnya me-
pakan tumbuhan muda (annuus), bentuk batang bulat (teres),
sifat permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun
Daun : Daun tunggal, bangun daun seperti pedang (ensiformis),
ujung daun runcing (acutus),
pangkal daun rata (truncatus) memeluk batang,
tepi daun rata (integer), panjang daun 25-30 cm, lebar 3-6 cm,
daging daun tipis lunak (herbaceous),
permukaan daun licin suram (laevis opacus),
tulang daun sejajar (rectivernis),
permukaan atas daun hijau, permukaan bawah daun merah
kecoklatan.
Bunga : Majemuk, bentuk mangkok, tumbuh di ketiak daun,
terbungkus kelopak seperti kerang, benang sari silindris,
bunga banyak, warna putih, kepaia putikkuning, mahkota
bentuk segitiga, tiga lembar, putih.
Akar : Serabut, kecoklatan.

Penyandraan :
Biasa ditanam orang sebagai tanaman hias, tumbuh subur di tanah yang lembab. Termasuk anggota suku gawar-gawaran, berasal dari Meksiko dan Hindia Barat. Tinggi pohon 40 cm - 60 cm, batang kasar, pendek, lurus, tidak bercabang. Daun lebar dan panjang, mudah patah, warna daun di permukaan atas: Hijau, dan di bagian bawah berwarna merah tengguli. Panjang daun + 30 cm, lebar 2,5 - 6 cm. Bunga berwarna putih, berbentuk bunga kerang.mempunyai nilai rf sebesar 0,56

Selasa, 25 September 2012

Iklan Travel (Part 2)


BUANA JAYA TRAVEL
Jurusan: JAKARTA-BANDAR LAMPUNG-PAGELARAN PRINGSEWU KOTAAGUNG KRUI-TASIK-MAJENANG-CILACAP-KROYA
Harga JAKARTA-MAJENANG CILACAP-KROYARp 150.000,-
Harga JAKARTA-BANDARLAMPUNG-PAGELARAN PRINGSEWU KOTAAGUNG KRUI Rp 250.000,-
Mobil Full AC, reach leaning seat full music, menerima titipan paket kilat dan carteran ke segala jurusan,door to door
JAKARTA: Kantor Pusat, Jl. Sunan Kalijaga No. 1, Rawamangun, Jakarta Timur,      
Telp. 021-4892530  /  021-4759915.
HP: 081617132907
HP: 0818126507
HP: 085218871977

Kamis, 20 September 2012

CAPSIS SMA Diponegoro 1

Foto 4 Murid Calon OSIS SMA Diponegoro 1 (Rini, Widya, Tamara, dan Tammy)

 Anadia Tiffani Geja dari kelas XI-IPS 2 SMA Diponegoro 1 (foto dari jauh)

 Muhammad Ihsan dari Kelas XI-IPA 2 SMA Diponegoro 1

 Caturandi Anugerah Putra dari kelas XI-IPA 1 SMA Diponegoro1

 Devi Monica Putri dari Kelas XI-IPA 1 SMA Diponegoro 1

 Devi Monica Putri bersama dengan Ismalasari

 Pengurus OSIS SMA Diponegoro 1 saat Kegiatan pra-TO

 Penghubung TO sedang memegang
]kertas yang bertuliskan nama regu Trip Observasi

Elin, Sabrina, dan Devi memegang kertas yang berisi nama regu TO

 Elin, dan Sabrina tidak memegang kertas yang betuliskan nama regu TO, dan
sementara Devi memegangnya.

 Anadia Tiffani Geja dan Rendy Mauladeandra (sisi kiri),
serta Cintami Ramadhan Daulay dan Ayu Nila Sari (sisi kanan)

 Givari Megarizki dari Kelas XI-IPA 2 SMA Diponegoro 1

 Annissa Rachmwatie dari Kelas XI-IPS 3 SMA Diponegoro 1

 Elin Julianti Utami dari Kelas XI-IPA 2 SMA Diponegoro 1

 Devi Monica Putri bersama dengan Ayu Nila Sari

 Ayu Dwi Amelia

Caturandi Anugerah Putra bersama dengan Givari Megarizki

 Devi Monica Putri

Regina Rizki Amalaih dari Kelas XI-IPS 2 SMA Diponegoro 1 (sedang memegang tongkat TO)

Selasa, 18 September 2012

Iklan Travel

TOUR & TRAVEL TRAVEL BANYU BIRU
Jurusan : JAKARTA-PURBALINGGA-PURWOKERTO-BANJARNEGARA-WONOSOBO-BANDAR LAMPUNG.
Dengan fasilitas mobil Minibus L300, R-cleaning seat, AC, full music, dan dijemput dan diantar ke tempat tujuan. Dan menerima titipan paket kilat
JAKARTA: Jl. Sunan Kalijaga No. 1, Telp. 021-4892530/021-4759915, HP:  0818126507/081617132907/085218871977, Rawamangun, Jakarta Timur
PURBALINGGA: Jl. DI. Panjaitan No. 33 (Seberang Kospin Jasa), Telp. 0281-891125

Rabu, 12 September 2012

Selasa, 11 September 2012

Perundingan Linggarjati

Perundingan Linggarjati atau kadang juga disebut Perundingan Linggajati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di LinggarjatiJawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November 1946 dan diratifikasi kedua negara pada 25 Maret 1947.
Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA ke Indonesia karena Jepang menetapkan 'status quo' di Indonesia menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, seperti contohnya Peristiwa 10 November, selain itu pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di Asia, oleh sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, diplomat Inggris, mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Veluwe, namun perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa,Sumatera dan Pulau Madura, namun Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.

Rabu, 05 September 2012

Tehnik Heat and Press


Teknik Heat / Hot Press & Teknik Transfer Print.(writen by hanzo)

Meskipun bukan murni teknik sablon, tapi banyak yang menggolongkan kedua teknik ini ke bidang sablon. Mungkin anda pernah mendengar atau melihat hasil print yang disebut; Aluminum FOIL, Flocking / Bludru, Embos, dan digital printing / transfer prints. OK di tutorial ini saya akan membahas secara sekilas mengenai teknik – teknik ini, supaya anda dapat mengenalnya.
heat press machine
image : Heat / Hot Press Machine for T-hirts

Aluminum FOIL

Dengan menggunakan lembaran aluminum foil yang khusus dikembangkan untuk pencetakkan, teknik ini memanfaatkan panas mesin Heat / Hot Press untuk melakukan pentransferan gambar / bentuk yang diinginkan. Untuk media kertas / plastik maka biasanya membutuhkan sebuah moulding / plat cetak untuk dapat menghasilkan bentuk yang ingin dicetak. Namun untuk di media kain / textile / kaos, sistem pentransferannya hanya membutuhkan lem perekat khusus untuk dapat merekatkan lembaran foil tersebut ke kain. Untuk menghasilkan bentuk / gambar yang dikehendaki, maka anda dapat menyablonkan lem untuk foil tersebut dengan cara sablon yang seperti biasa, lalu anda tinggal melakukan pengepressan lembaran foil diatas lem yang telah disablonkan tersebut.

Flocking / Bludru

Sama dengan teknik FOIL , anda perlu sebuah lem khusus untuk merekatkan lembaran bludrunya. Untuk penerapan di media kertas ( tidak pernah digunakan untuk media plastik ), tidak perlu menggunakan mesin Heat / Hot Press dan moulding, cukup menyablonkan lemnya di media tersebut lalu mengepressnya dengan cukup memberikan tekanan / beban berat.

Embos

Teknik ini bertujuan untuk menimbulkan bentuk yang menjorok kedepan ( timbul ). Anda perlu membuat moulding / plat cetak khusus untuk emboss untuk melakukan teknik ini, juga harus menggunakan mesin PON / Preassure Press sehingga mendapatkan tekanan yang cukup untuk dapat mengasilkan efek timbul yang bagus.

Digital Printing / Transfer Prints

Teknik ini sebenarnya sudah ada sejak lama, dan teknik pentransferan memiliki banyak variasi dalam penggunaannya. Salah satunya adalah yang sering kita dengar akhir – akhir ini yaitu digital prints. Dengan adanya perkembangan dalam teknologi printer dan khususnya teknologi tintanya, sekarang dengan tinta khusus yang disebut tinta sublimasi, maka kita dapat melakukan proses transfer hasil print ke media yang diinginkan hanya dengan menggunakan kertas biasa. Pentransferannya membutuhkan mesin heat / hot press karena prosesnya membutuhkan panas agar tinta sublim tersebut dapat berpindah / transfer. Kelemahannya adalah hasil cetaknya tidak tahan lama dan tidak dapat menghasilkan handfill atau efek – efek khusus tertentu yang diinginkan sebagaimana halnya bisa anda lakukan dengan teknik sablon manual.
TAMBAHAN : ada juga teknik printing yg disebut Direct Printing. Sebenarnya teknik ini hanya modifikasi dari teknologi printer komputer yg sudah ada, komputer tersebut dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk memprint sebuah kaos / t-shirts secara langsung, tintanya pake tinta sublimasi.